Sabtu, 03 September 2011

10 Gangguan Tidur Yang Menakutkan

Tidur seharusnya menjadi waktu yang damai dan rileks. Tapi bagi sebagian orang yang mengalami gangguan tidur, tidur bisa menjadi hal yang menakutkan. Apa saja gangguan tidur yang menakutkan?
Berikut 10 gangguan tidur yang dianggap menakutkan:
1. Gangguan mimpi buruk

Orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur.
Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.
2. Tidur sambil berjalan (sleepwalking)

Sekitar 15 persen orang dewasa kadang-kadang terbangun dan berjalan seenaknya di sekitar rumah masih dalam keadaan tidur. Pada anak-anak, jumlahnya bahkan lebih tinggi.
Sleepwalking bisa dipicu oleh stres, tidur tidak nyenyak, dan genetika. Orang yang tidur sambil berjalan dapat melakukan apa saja. Mereka mengerti arah, dapat memindahkan perabot atau membuka pintu.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2003 dalam jurnal Molecular Psychiatry, menemukan bahwa 19 persen orang dewasa yang berjalan dalam tidur terluka saat melakukan serangan malam mereka.
Jatuh merupakan bahaya terbesar, jadi jika Anda punya kebiasaan mengigau dan berjalan saat tidur, para ahli menyarankan Anda memindahkan kabel listrik dan jauhkan tempat tidur dari tangga.
3. Teror malam

Berteriak, meronta-ronta, panik, dan mondar-mandir adalah gejala orang yang mengalami teror malam.
Tidak seperi mimpi buruk yang terjadi selama tidur, teror malam terjadi biasanya terjadi di awal malam. Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak. Orang yang mengalami teror malam tiba-tiba akan duduk tegak, mata terbuka, meskipun sebenarnya mereka tak melakukan pandangan.
Penyebab pastinya belum diketahui. Tapi demam, tidur tidak teratur dan stres dapat memicu teror malam. Untungnya menurutnya ASA, teror malam akan berkurang seiring usia.
4. Halusinasi mengantuk

Kita biasa melihat hal-hal aneh dalam mimpi. Tapi bagaimana jika kita melihatnya saat sedang tidak bermimpi? Ini disebut dengan hypnagogic hallucination yang terjadi selama transisi dari bangun tidur.
Orang yang mengalami hypnagogic hallucination biasanya mendengar suara-suara atau melihat hal-hal aneh di kamar mereka.
5. Sindrom kepala meledak (exploding head syndrome)

Sindrom kepala meledak tidak benar-benar meledakkan kepala. Gangguan ini terjadi selama tidur nyenyak, ketika orang tiba-tiba bangun dengan terkejut oleh suara keras dan tajam.
Tidak ada rasa sakit atau bahaya yang terjadi pada sindrom ini. Penyebab pasti sindrom kepala meledak pun belum diketahui, tapi diyakini hal ini terkait dengan penyakit serius.
6. Kelumpuhan tidur (sleep paralysis)

Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun.
Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa dihancurkan dan tercekik.
7. Perilaku gangguan REM (rapid-eye-movement atau gerak bola mata cepat)

Gangguan perilaku tidur REM terjadi paling sering pada orang dewasa yang lebih tua, dan dapat merupakan gejala penyakit Parkinson, gangguan neurologis degeneratif.
8. Gangguan tidur yang berhubungan dengan makanan

Orang dengan gangguan ini akan makan pada saat malam hari. Biasanya orang yang mengalami ini akan kehilangan sedikit memori di keesokan harinya. Beberapa kasus cukup membahayakan, karena mereka bisa saja menggunakan pisau atau menyalakan kompor.
9. Seksomnia

Seksomnia atau atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) adalah kebiasaan seksual yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Seksomnia dapat mengganggu (erangan seksual yang keras), berbahaya (masturbasi merugikan) atau bahkan kriminal (kekerasan seksual atau pemerkosaan).
10. Insomnia

Insomnia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang tidur dapat benar-benar berbahaya.
Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di antara gejala buruk lainnya.

Penyebab Rasa Lelah Saat Bangun Tidur


Mungkin anda pernah mengalami rasa letih saat bangun tidur, padahal tidur adalah kesempatan untuk mengistirahatkan tubuh dan berbagai sistem organ di dalamnya agar kembali bugar saat bangun. Kenapa hal ini bisa terjadi?


Selain karena kita tidur terlalu malam, beberapa jenis penyakit ternyata bisa membuat tubuh tidak benar-benar
istirahat. Meski kita dalam keadaan tidur, berbagai organ dalam tubuh kita ternyata tetap bekerja keras dan
efeknya adalah sama seperti tidak tidur, lelah.

Berikut ini adalah beberapa gangguan tidur yang tidak disadari dan memicu rasa letih saat bangun tidur, seperti yang dikutip dari detikHealth :

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)



Naiknya asam lambung ke kerongkongan atau disebut gastro esophageal reflux disease (GERD) dialami oleh 25 persen penderita gangguan tidur. Kondisi ini memicu nyeri dada dengan intensitas ringan, sehingga tidur menjadi gelisah meski tidak sampai terbangun. Karena munculnya gejala nyeri dada tidak disadari oleh penderitanya, GERD saat tidur disebut juga dengan istilah silent reflux atau asymptomatic heartburn. Gejala ini akan hilang saat bangun tidur, sehingga yang dirasakan hanya rasa letih karena tidurnya tidak berkualitas.

Agar bisa tidur lebih nyenyak, sebaiknya jangan mengkonsumsi pemicu asam lambung sebelum tidur seperti makanan asam atau pedas, alkohol dan cokelat.

Nocturia


Normalnya tubuh bisa mengatur agar selama tidur saluran kemih bisa menahan kencing hingga 6-8 jam. Namun pada beberapa kondisi seperti diabetes dan lanjut usia, fungsi pengaturan semacam itu tidak berjalan sehingga sering terbangun untuk buang air kecil. Kondisi sering buang air kecil di malam hari disebut nocturia dan umumnya membuat orang terganggu tidurnya karena sering terbangun. Ada juga yang tidak terbangun, namun tidurnya jadi gelisah karena tubuh terus-menerus mengirimkan sinyal ke otak bahwa kandung kemih sudah penuh.

Cara mengatasinya relatif mudah, yakni dengan tidak terlalu banyak minum selama 3 jam sebelum tidur. Batasi konsumsi teh, kopi dan alkohol karena ketiganya bersifat diuretik atau meluruhkan kencing sehingga bisa memperparah nocturia.

Bruxism


Menggeretakkan gigi saat tidur atau bruxism merupakan gangguan saraf yang sering tidak disadari oleh penderitanya, kecuali ada orang lain yang mengingatkannya. Bentuk lain dari bruxism adalah mengatupkan rahang dengan tekanan yang sangat kuat. Meski tidak disadari, bruxism sangat mengganggu relaksasi otot wajah sehingga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tak jarang tekanan yang terjadi sepanjang malam menyebabkan rasa nyeri di bagian tulang rahang, sehingga tidurnya semakin tidak tenang.

Karena berhubungan dengan kondisi saraf, bruxism sebaiknya dikonsultasikan ke dokter gigi meski beberapa alat bantu seperti bantalan gigi bisa dibeli sendiri. Biasanya dokter juga menganjurkan penderita bruxism untuk berhenti mengunyah permen karet karena gerakan mulutnya sering terbawa saat tidur.

Restless Leg Syndrome


Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome menyebabkan kaki tidak mau berhenti bergerak meski sedang tidur. Gerakannya bermacam-macam, mulai dari menendang-nendang hingga terus menerus berganti posisi dari menyilang ke kiri pindah ke kanan sepanjang malam. Sindrom ini biasanya muncul saat tidur memasuki fase Rapid Eye Movement (REM) sehingga tidak bisa tidur nyenyak. Sekalipun tidak disadari, tubuh membutuhkan energi yang tidak sedikit untuk menggerakkan kaki sehingga wajar jika merasakan letih saat bangun tidur.

Karena tidak diketahui pasti apa penyebabnya, sindrom kaki gelisah agak sulit untuk diatasi. Namun menurut beberapa penelitian, vitamin B dalam daring merah, bayam dan sayuran bisa mengurangi gejala yang menyertai sindrom kaki gelisah.

Mouth Breathing

Jika air liur menetes dan menyisakan bercak di bantal maupun di sudut bibir, itu tandanya mulut terus menerus terbuka selama tidur. Besar kemungkinannya pernapasan terjadi melalui mulut atau mouth breathing, bukan melalui hidung seperti normalnya orang bernapas. Pernapasan melalui mulut membuat suplai oksigen ke otak dan otot berkurang, sehingga tubuh menjadi tidak bugar saat bangun tidur. Pernapasan melalui mulut juga berisiko memicu dengkuran atau yang paling parah adalah penyumbatan saluran napas atau sleep apnea.

REM Behaviour Disorder


Bruxism dan restless leg syndrome sebenarnya termasuk dalam kategori REM Behaviour Disorder atau gangguan perilaku dalam fase REM. Istilah lain untuk gangguan tidur seperti ini adalah parasomnia yang diartikan sebagai perilaku tidak normal yang dilakukan tanpa sadar saat tidur.

Ada banyak bentuk lain dari parasomnia, di antaranya sleep talking (ngelindur), sleep walking (berjalan saat tidur), sleep texting (mengirim SMS saat tidur) dan bahkan sleep eating (makan saat tidur). Ada lagi yang paling melelahkan, yakni berhubungan seks saat tidur atau seksomnia.

Gangguan Mimpi Buruk


Orang dengan gangguan mimpi buruk sering terbangun dengan keringat dingin dan kenangan buruk dalam mimpi yang mengerikan. Hal ini juga akan mengganggu kualitas hidupnya. Karena sebagian dari mereka mungkin takut untuk tidur.

Stres dan kurang tidur adalah pemicu utama mimpi buruk. Menurut American Sleep Association (ASA) beberapa obat juga dapat memicu mimpi buruk. Pada kasus yang berat, konseling atau obat penenang mungkin diperlukan untuk meredakan kecemasan yang mendasari mimpi buruk.

Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)


Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak. Ini kelumpuhan sementara, meskipun kadang-kadang kelumpuhan tetap ada bahkan setelah orang terbangun. Biasanya kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa ditindih dan tercekik.
Insomnia

Insomnia adalah kesulitan atau ketidakmampuan untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan kurangnya konsentrasi pada siang hari, dan jangka panjang kurang tidur dapat benar-benar berbahaya. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi dan serangan jantung, di antara gejala buruk lainnya.